Wednesday, December 10, 2008

Pelajaran Ketiga

Padang, 10 Desember Jam 10.05 WIB

Anak-ku.
Suatu saat kita akan menemui ujung sebuah kehidupan, namun kita tak pernah tahu kapan itu terjadi. Itulah yang selalu dirahasiakan oleh Sang kekasih Allah Swt. Ini dilakukan oleh Nya karena Dia sangat menyayangi kita semua agar kita tidak menyianyiakan hidup ini. Bisa saja ujung perjalanan itu jauh sehingga renta tubuh ini dalam menujuNya. Boleh jadi kita dalam keadaan sehat dan bugar tapi kita telah sampai pada ujung jalan itu. Itulah rahasia yang tak mungkin kita jangkau. Kita amat sedikit sekali yang tahu tentang ini. Ibu jadi ingat beberapa sahabat dekat Ibu yang telah sampai ke ujung jalan itu dan mungkin dia mengakhirinya dengan baik, ada yang sedang berjuang mencari ilmuNya, ada yang sedang menolong hamba-hambaNya.

Cuma yang menjadi pertanyaan Ibu apakah kita semua akan bisa menemui jalan itu dalam keadaan baik?. Sudah berapakah kebaikan yang pernah kita lakukan selama merantau di tempatNya ini?. Tidaklah mudah untuk menuju jalan itu dengan baik. Ibarat seorang pengendara mobil ada beberapa syarat yang dipenuhinya agar dia dapat mengendarainya dengan baik, pertama dia harus mahir sehingga tidak melanggar rambu-rambu, dia juga harus punya lisensi yang sudah di tes sebelum memperolehnya. Untuk mahir dia harus latihan yang banyak. Begitu banyak rintangan untuk mahir anakku. Untuk itu kita harus tahan dengan ujian untuk bisa mengendarai kendaraan dengan baik. Kadang-kadang pada saat kita lagi jalan tiba-tiba ada orang menyeberang dengan tiba-tiba atau ada kucing yang menyeberang dengan santainya. Semua itu sangat sering terjadi. Apakah kita tidak gelagapan dalam mengendalikan stirnya?. Atau sebaliknya malah mengumpat dan mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh. Latihan dan ujian itu tidak datang dengan sendirinya, sudah pasti itu datangnya dari Allah. Tidak ada sesuatu yang kebetulan anakku. Allah adalah sebaik-baik perancang untuk seluruh ciptaanNya. Seperti apa yang disampaikan oleh yang Maha Tahu di QS:2:215. Allah berfirman ...............Boleh jadi sesuatu itu baik menurutmu tapi tidak baik menurut Allah, dan boleh jadi baik menurut Allah akan tetapi tidak baik menurut kita...... Disini kita betul-betul diuji oleh Allah untuk ikhlas terhadap seluruh ujianNya. Pengetahuan kita sangat terbatas sekali, sedangkan pengetahuaanNya seluas langit dan bumi bahkan lebih luas lagi sehingga tidak dapat dijangkau oleh manusia.

Pelajaran Kedua


(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap,
dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit,
lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rejeki untukmu.
Karena itu janganlah kamu mengadakan tandinga-tandingan bagi Allah,
padahal kamu mengetahui (QS:2:22)

Padang Desember 2008,

Anak-anakku, ini adalah pertengahan bulan Desember. Sebenarnya tidak ada yang istimewa pada tanggal ini, Cuma bagi kita ini adalah hari yang lebih baik dari kemaren. Bukankan setiap hari Allah memberikan ilmunNya kepada kita bahkan setiap detik.

Pagi ini memang tidak secerah hari kemaren, karena sejak dini hari bumi Allah telah dibasahi hujan. Mama paham sekali kalian kecewa dengan cuaca ini. Tapi kalian harus juga berfikir tentang kepentingan hamba Allah yang lain. Bukankah Allah mengajarkan kepada kita bagaimana kita peduli terhadap orang lain melalui nama Nya yang indah AL Sami’. Boleh jadi dengan hujan ada saudara kita yang bergembira saat ini karena kemarin dia tidak menikmatinya, seperti saudara kita yang mencari nafkah yang halal dengan menjual goreng pisang.

Mungkin saja pada hari-hari sebelumnya daganyannya tidak begitu laris. Tetapi hari ini Insayaallah dia memperoleh rejeki yan lebih baik. Atau bisa jadi ada sekelompok orang yang sumurnya kekeringan sehingga mereka bisa terancam diare atau sejenis penyakit perut lainnya. Tapi Allah sekarang menyelamatkan mereka. Kamu harus berlatih selalu untuk tidak hanya memikirkna dirimu sendiri. Insayallah dengan kalian selalu berlatih untuk peduli dengan makhluk Allah yang lain, malaikat akan berdoa untuk kebaikanmu Amiin.

Anakku, ayo kita pergi kehalamn depan rumah kita, disana ada beberapa jenis tanaman bunga yang kita tidak punya banyak waktu untuk merawatnya. Mungkin kita tidak menyiramnya dengan cukup, dan pada pagi ini Allah membantu kita untuk menyiramnya ,secara kasat mata kita bisa lihat betapa segar bunga-bunga itu sekarang, daunnya, bunganya dan sudah tentu juga akar dan batangnya. Kalau kita lihat dengan mata hati mereka sekarang juga sedang bersorak riang seperti kalian bila dapat hadiah. Allah begitu peduli dengan ciptaanNya, tapi kita sering sekali tak bisa merasakan betapa Allah peduli pada kita. Bukankan Allah berjanji bahwa barang siapa yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikanNya, maka Allah akan tambah selalu nikmat itu, sedangkan yang ingkar maka azabNya sungguh pedih. Nau zubillahi min zaaliq. Semoga kita dilindungi dari hambaNya yang kurang bersyukur. Annakku, kita semua sebenarnya sangat menikmati kehadiran si kaki panjang itu bukan?. Subhanallaah, kagum kita bagaimana Allah merancang titik hujan sehingga apabila menimpa anak-anak yang sedang bermain mereka bersorak kegirangan, mama tentu menikmatinya juga pada saat mama seusia kalian, sama denga apa yang kalian juga merasakannya.

Sebenarnya bagi anak-anak seusia kalian Allah sedang memberikan sebuah permainan sehingga kalian sehabis main hujan tanpa disuruh dengan manisnya menuju kamar mandi untuk segera mandi dan membersihakn tubuh kalian yang kena lumpur. Padahal pada hari-hari biasa kalian merengek minta disediakan air panas untuk mandi, tapi sekarang kalian tidak butuh. Bahkan di kamar mandi kalian bersiul-siul kegirangan seakan-akan engkau enggan untuk berpisah dengan air. Allah Maha Penolong, mama dibantu oleh Allah untuk tidak repot-repot menyuruh kalian mandi, menyediakan air hangat untuk mandi. Thanks Allah. Alhamdulillah. Anakku, setiap hari Allah memberi hadiah ilmu kepada kita, sehingga kita termasuk orang yang memperoleh ilmu dari Allah dengan datangnya hujan pagi ini. Amiin. Please welcome my sweet rain.

Tuesday, December 9, 2008

PELAJARAN PERTAMA

dESEMBER 200


Anak-anakku, hari ini matahari bersinar dengan lembut, sehingga hangat menerpa wajah kita yang mungkin tidak begitu bersih. Bunda katakan demikian karena mungkin saja kita lupa berdoa dan berterima kasih kepada sang pencipta yang telah memberi kita sinar matahariNya dan hamparan bumiNya dengan segala fasilitas yang ada.


Memang jalan di depan rumah kita tidak begitu rata dan bagus. Bunda antar kalian pergi sekolah. Pada hari ini kalian akan memeproleh ilmu dari Nya yang dititipkan kepada guru-guru kalian. Ucapkan syukur sekali lagi karena kalian masih sempat memeroleh karuniaNya. Ingat ankku setiap hari sebenarnya kalian diberi ilmu olehNya melalui orang-orang pintar, orang-orang yang tulus, orang-orang yang menjadi wakil Allah dibumi yakni gurumu.


Sayangi dan hormati mereka, berikan senyuman yang paling indah kepada mereka pagi ini, karena dengan senyum kalian telah bersedekah tanpa biaya. Itulah amal saleh kalian yang pertama di sekolah. Apapun yang disampaikan oleh gurumu tentang ilmu pengetahuan sebenarnya itu adalah ilmu dari Nya. walaupun sulit bagimu. Itu akan menjadikan kalian sadar bahwa ilmu kalian sangat terbatas, sedangkan yang tidak terbatas itu adalah Dia. Jangan kalian putus asa terhadap pertolonganNya untuk membuka pikiran dan hati kalian untuk semua ilmu yang kalian pelajari. bermohonlah kepadaNya Yang maha Pembuka hati Insyaallah kalian akan bisa mencari jalan keluar dari masalah yang kalian temui. Dia telah meminjamkanmu sebuah otak yang beratnya tidak sampai 1 kilogram, tapi kemampuannya mencakup alam semesta, demikian yang bunda baca dari buku Neuroscience dan Al Quran. Otak itu seperti raksasa tidur, maka kalian bangunkanlah raksasa itu dengan ilmu pengetahuan.


Ada satu hal yang perlu bunda ingatkan sebelum bunda bercerita lebih jauh, bunda tidak ingin kalian terjebak terhadap paradigma yang salah tentang ilmu pengetahuan, karena bunda sangat menyayangkan pendapat orang tentang ilmu. Mereka berpendapat bahwa ilmu agama adalah yang hanya menyangkut pahala dan dosa, sorga dan neraka, membaca Al Quran, shalat, sedekah, puasa, zakat, haju dan ibadah lainnya yang lebih ditekankan kepada ritual dan tidak membumi.


Tidak hanya itu anakku, bunda ingatkan sekali lagi karena ini amat penting bagimu. Apapun ilmu yang baik yang diajarkan oleh gurumu di sekolah itu adalah ilmu yang datang dari dan atas izin Nya. Karena sesungguhnya sumbernya adalah dariNya Yang maha Berilmu (Al "Aliim).


Kalau kalian masih ragu bunda akan kemukakan beberapa contoh ; Ingatkah kalian tentang surat pertama yang diturunkan Nya melalui Jibril kepada kekasihNya Muhammad SAW. Surat Al Alaq (QS 96) Iqra, bukankah Dia menjelaskan bahwa" Dia telah menciptakan manusia dari segunpal darah" bukankah ini pelajaran biologi yang dijarakn oleh gurumu di sekolah? Selanjutnya pada ayat ke lima Dia menjelaskan lagi bahwa " Dia yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya" Bukankah Dia yang sebenarnya mengajarkan kepada guru-gurumu di sekolah tentang ilmu Biologi dan ilmu-ilmu lain seperti matematika, fisika, penciptaan alam semesta yangsemuanya datang dariNya?


Untuk itu kalian harus menyadari bahwa sebenarnya kalian datang ke sekolah juga adalah ibadah, dan itulah amal saleh kalian pada hari ini. Selamat beribadah anakku.


Dari bunda untuk Jahen, Carla, Kieren, Ziayad dan teman-teman generasimu.